Konsep usia baligh dan perkembangan religiusitas perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Authors

  • Syaiful Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Abas Mansur Tamam Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Akhmad Alim Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/tawazun.v17i2.17528

Keywords:

Usia baligh, Pubertas, Perkembangan religiusitas

Abstract

The age of puberty is the initial age of adolescent maturity after the end of childhood. Each phase of development has its own developmental tasks as well as the age of puberty. It is important to understand the age of puberty so that parents can prepare themselves in educating their children in that phase, because the age of puberty is a phase of anxiety and worry for children and parents. Many Muslim scholars talk about the age of baligh, while the term balighh does not exist in the concept of Western scientists but they use the term teenager, therefore we will get different things about the concept of the age of baligh between Islam and the West. This research only discusses the age of puberty from an Islamic perspective by referring to the opinion of Ibn Qayyim Al Jauziyyah in his book Tuhfatu al-Maudud bi Ahkami al-Maulud. The research method in this paper is literature (Library Research) with primary data from the book Tuhfatu al-Maudud bi Ahkami al-Maulud, Islamic and Western psychology books, as well as relevant journals or articles. The results showed that according to Ibn Qayyim Al-Jauziyah the age of puberty starts from the age of 10-15 years, then at the age of puberty a child already has a correct understanding and belief as the basis of his faith in Allah SWT, and is able to practice his sharia obligations with awareness and commitment. As for his daily behavior, he is able to show commendable behavior such as honesty, humility and respect for parents and others.

Abstrak

Usia baligh merupakan usia awal kematangan remaja setelah berakhirnya masa kanak-kanak. Setiap fase perkembangan memiliki tugas perkembangannya masing-masing begitu pula dalam usia baligh. Pentingnya memahami usia baligh agar orang tua dapat mempersiapkan diri dalam mendidik anaknya di fase tersebut, karena usia baligh merupakan fase kecemasan dan kekhawatiran bagi anak dan orang tua. Banyak ilmuwan Muslim berbicara tentang usia baligh, sementara istilah baligh tidak ada dalam konsep ilmuwan Barat akan tetapi mereka menggunakan istilah remaja (teenager) oleh karenanya kita akan mendapatkan hal yang berbeda tentang konsep usia baligh antara Islam dan Barat. Penelitian ini hanya membahas usia baligh menurut perspektif Islam dengan merujuk pada pendapat Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitabnya Tuhfatu al-Maudud bi Ahkami al-Maulud. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah kepustakaan (library research) dengan data primer kitab Tuhfatu al-Maudud bi Ahkami al-Maulud, buku-buku psikologi Islam dan Barat, serta jurnal atau artikel yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia baligh dimulai dari usia 10-15 tahun, kemudian di usia baligh seorang anak sudah memiliki pemahaman dan keyakinan yang benar sebagai dasar keimanannya kepada Allah SWT, serta mampu mengamalkan kewajiban syariatnya dengan kesadaran dan komitmen. Adapun mengenai perilaku kesehariannya dia mampu menunjukkan perilaku terpuji seperti jujur, rendah hati dan hormat terhadap orang tua dan sesama.

References

Al Habsy, B. (2021). Panorama Teori-Teori Konseling Modern Dan Post Modern (Refleksi Keindahan dalam Konseling). Media Nusa Creative.

Az-Zuhaili, W. (1985). Al-Fiqhu Al-Islamu wa Adillatuhu, jilid 1. Darul Fikr.

Creswell. John W. (2014). Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Belajar.

Elizabeth B. Hurlock. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Fauzul Halim, Y. A. M. (2021). Pendidikan Jiwa Prespektif Ibn Qayyim Al Jauziyyah: Kritik Terhadap Pendidikan Jiwa di Barat. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 21(1), 165–182. https://doi.org/10.24042/ajsk.v21i1.8283

Fuady, M. N. (2022). Hadits dan Aktifitas Imaniyah Pada Tahapan Perkembangan Individu. 10(9018), 99–113.

Habib Abu Sa’di. (1988). Kamus Fiqih secara bahasa dan istilah. Maktabah Syamilah.

Ibnu Majah, A. A. bin Y. A.-Q. (2005). Sunan Ibnu Majah. http://www.mawsoah.ne. http://www.mawsoah.ne

Jauziyah, I. Q. Al. (2009). Tuhfatul Maudud bi Ahkami al Mulud (pertama). Daru Alam al-Fawaid.

Latifah, N. (2017). Pendidikan islam di era globalisasi. II(1), 74–88.

Lely Ika Mariyati, V. R. (2021). Psikologi Perkembangan (W. W. W. M. Tanzil Multazam (ed.); Pertama). Umsida Press.

M. Abu ’Alan, M. A. bin M. ’Alan. (2004). Dalili Al-Faalihin Li Thuruqi Riyadhu As-Shoolihin. Darul Ma’rifah.

M. Nazir. (2003). Buku Penelitian. Ghalia Indonesia.

Masduki, A. (2021). Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan dalam Pembentukan Karakter Bagi Remaja. Jurnal Kependidikan, 9(1), 1–9. https://doi.org/10.24090/jk.v9i1.4501

Mubarak, A. Z. (2014). Perkembangan Jiwa Agama. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, 12(22), 91–106.

Nasution, S. R. M. (2017). Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman, 4(2), 127–146. https://doi.org/10.24952/multidisipliner.v4i2.932

Nurhasanah, E. (2019). Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Teori Kohlberg. Jipsindo, 6(2), 131–145.

Said Alwi. (2014). Perkembangan Religiusitas Remaja (Pertama). Kaukaba Dipantara.

Sjarkawi. (2006). Pembentukan Kepribadian Anak. Bumi Aksara.

Sudarto. (2021). Konsep Pendidikan Jiwa Menurut Ibn. Al-Qayyim Al-Jauziyyah. Al-Lubab : Jurnal Pendidikan Dan Keagamaan Islam, 7, 70–82.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. CV Alvabeta.

Tjipto Subadi. (2006). Metode Penelitian Kualitatif (Erlina Farida Hidayati (ed.); Pertama).

Yuhani`ah, R. (2021). Psikologi Agama Dalam Pembentukan Jiwa Agama Remaja. Jurnal Kajian Pendidikan Islam, 1, 12–42. https://doi.org/10.58561/jkpi.v1i1.5

Downloads

Published

2024-08-26

How to Cite

Syaiful, Tamam, A. M., & Alim, A. (2024). Konsep usia baligh dan perkembangan religiusitas perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 17(2), 515–528. https://doi.org/10.32832/tawazun.v17i2.17528

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>